Distributor Tahitian Noni Duri | Tahitian Noni Juice Duri

Distributor Tahitian Noni Duri | Tahitian Noni Juice Duri Jl.Jati Utama Rt.03 Rw.13 kel.Pematang Kudu Kec.Mandau - Duri, Riau 0812 7557 9184 - 0812 6875 5880

Selasa, 22 Januari 2013

Diabetes,katarak dan Glukoma Sembuh Dengan Tahitian Noni


Diabetes, Katarak dan Glukoma 

testimonial_diabetes_katarak_gloucoma-150x150Sebagai manusia kita dituntut untuk selalu berusaha dan berdoa, khususnya dalam masa pencobaan. Apabila kita diberikan cobaan dalam bentuk sakit, selain kita berdoa memohon kesembuhan, kita juga dituntut untuk berusaha untuk mencari jalan keluar dengan segala macam cara.Seperti pergi ke dokter, pengobatan alternatif dan lain-lain. Karena TUHAN tidak akan mencoba umatnya tanpa memberikan jalan keluar.

Seperti yang dialami Ibu Pecai Mariapane (79 tahun). Penderita penyakit Diabetes yang sudah tidak dapat melihat dan tidak dapat berjalan. Selama 28 Tahun hidup Ibu Pecai sangat tergantung kepada obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Namun obat-obat tersebut belum membantu. Walaupun begitu, Ibu Pecai tetap semangat dan bertahan menjalani ini semua dengan dibantu putri tercinta, Ibu Rahmah. Menjalani kehidupan di kursi roda dengan mata yang tidak bisa melihat dan tubuh yang lemas sungguh tidak mengenakan.

Tapi itu semua kini hanya tinggal kenangan yang bisa dijadikan pengalaman hidup. Berawal dari informasi yang diberikan seorang teman mengenai produk Tahitian Noni untuk memulihkan kondisi tubuh, Ibu Pecai mencoba produk Tahitian Noni Bioactives Beverages, walaupun pada awalnya tidak banyak berharap. Bagi Ibu pecai, mungkin hanya mukzizat yang bisa menjadikan beliau kembali menjadi normal.

Namun apa yang terjadi? Benar-benar luar biasa. Bersyukur kepada Tuhan dan teman yang telah memberikan informasi tentang produk kepada Ibu Pecai, kini beliau sudah merasakan manfaat yang sangat luar biasa setelah mengkonsumsi Tahitian Noni Bioactives Beverages (TNBB) selama 2 bulan. Bisa berjalan tanpa kursi roda, bisa melihat dan tubuh menjadi fit. “Puji syukur kepada Tuhan. Dengan perantara Tahitian Noni Bioactives Beverages, saya bisa pulih seperti dulu lagi.” tuturnya dengan senyum bahagia.

Produk Tahitian Noni yang dikonsumsi Ibu Pecai sudah 1 1/2 botol 1.000ML. Dengan dosis awal satu sendok, lalu ditambah menjadi 2 sendok dan akhirnya 3 sendok yang diminum pada pagi, siang dan sore hari. Sedangkan untuk mata di teteskan 1 kali di pagi dan sore hari. Walau agak terasa sedikit pedas, namun itu tidak lama. Kemjuan yang dialami Ibu Pecai begitu luar biasa. Ibu Pecai sudah dapat berjalan kesana-kemari tanpa bantuan kursi roda, matanya sudah dapat melihat dengan jelas sehingga bisa mengenai satu-persatu anggota keluarga, dan yang terpenting sudah tidak lagi mengkonsumsi obat dokter. “Sungguh Tahitian Noni adalah penolong saya yang diberikan Tuhan,” ujarnya mengakhiri.

Tahitian Noni untuk Leukemia- Kanker Kelenjar Getah Bening dan Lupus


Testimoni Kanker / Tumor - Bioactives Morinda - Tahitian Noni

Leukimia, Kanker Getah Bening & Lupus

KECERIAAN MENYERUAK dari  raut wajah seorang bocah  yang selama hampir empat  tahun hidup dengan kegetiran menghadapi penyakit yang mengerikan.
Dia adalah Sandra, anak dari Ranie D garnadi.

Demam berkepanjangan menjadi awal dari penyakit yang diderita Sandra.
Hasil laboratorium tidak mengindikasikan Sandra terkena lupus, sedangkan untuk leukimia, Ranie tidak sempat memeriksakannya.
Setelah 10 bulan perawatan, kondisi Sandra membaik. Tapi pada 15 Mei 2006, Sandra jatuh sakit lagi.
Diawali dengan flu lalu demam yang berkepanjangan, hingga anemia (HB mencapai 5,9), leukosit tinggi dan berbagai gejala tidak normal lainnya, membuat Sandra harus diopname selama 10 hari di rumah sakit dan menjalani transfusi darah karena anemianya sudah kronis.


Diagnosa rumah sakit juga menyatakan bahwa ada pembengkakan jantung yang merupakan imbas dari anemia kronis tersebut.
Derita hebat  yang dialami Sandra membuat gadis kecil ini tak dapat berjalan.
Dokter menyarankan Sandra dibawa ke ahli tulang anak untuk fisioterapi.
Sandra juga diperiksa dengan CT scan dibagian Thotax dan Abdomen, serta Biopsi.
Dari pemeriksaan diketahuio bahwa Sandra menderita Leukimia dan Kanker kelenjar getah bening atau Limpoma Malignum stadium 4.

Jalan satu-satunya untuk sembuh adalah operasi mengangkat tumor, kemoterapi dan radiasi.
Karena kendala faktor fisik dan psikis, Ranie mencari pengobatan alternatif non medis.
Ia lalu bertemu Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) dan Sandra mulai mengonsumsiTNBB sejak 20 Juni 2006. Empat bulan kemudian, Sandra sudah bisa duduk.
Panas tubuhnya menurun. Nafsu makannya meningkat.
Perubahan kesehatan Sandra sangat drastis, hingga akhirnya sikecil itu dapat berlari dengan ceria, sejak Februari 2007 lalu.
”Hatiku menangis haru, sambil berucap syukur atas kesembuhan yang diberikan Allah SWT melalui Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB),” kata Ranie.

Kanker Prostat Stadium Lanjut dan Asam Urat


Testimoni Kanker / Tumor - Bioactives Morinda - Tahitian Noni

Kanker Prostat Stadium Lanjut & Asam Urat

Bactiar Martamulia : MASIH MAMPU MENYETIR SELAMA 6 JAM, SETELAH SEMBUH DARI KANKER & ASAM URAT.

Beruntung bagi anak-anak muda yang telah mengenal Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) sejak dini dan mengonsumsinya secara teratur untuk menjaga staminanya.
Baginya Tahitian Noni Bioactive Beverage merupakan one stop solution bagi kesehatan tubuh.

Hal itu telah dibuktikan sendiri oleh Bachtiar Martamulia yang Februari lalu menginjak usia 73 tahun.
Tahitian Noni Bioactive Beverage telah benar-benar membuktikan khasiatnya untuk mengatasi masalah prostatnya.
Penyakit yang akan akrab dengan kaum Adam menjelang hari tua ini, tergolong momok yang cukup menyeramkan. Bayangkan jika kita kesulitan buang air kecil. Pasti tersiksa sekali rasanya.
Inilah yang dialami Bachtiar. Kakek lima orang cucu ini mendadak kesulitan buang air kecil.
Kejadian itu terjadi pada 18 Juli 2007, dan hampir seminggu sebelumnya, air seni saya hanya keluar setetes demi setetes.

Hingga pada tanggal 18 itulah, seharian air seni tidak bisa keluar, ceritanya.
Keesokan harinya Bachtiar dilarikan ke rumah sakit di Surabaya.
Dokter memeriksa bahwa PSA atau ukuran pertanda tumor prostat (Kanker maker Prostat) di tubuh saya mencapai angka 57,35. Sementara normalnya hanya kisaran angka 4.
Sudah berapa puluh kali lipat besarnya. Pastinya medis menyarankan untuk operasi karena Kanker Prostat tersebut. Namun saya tolak dengan berbagai macam alasan, katanya.

Bachtiar yang memang telah mengenal Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB), spontan ingat dan berkonsultasi dengan seorang teman yang mengerti tentang TNBB.
Sedikit meraba mengenai dosisnya, saya minum Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) satu botol dalam sehari. Dalam 4 hari, saya kembali periksakan PSA saya.
Hasilnya sungguh mencengangkan PSA saya turun menjadi 52,74.
Hari kelima dosis saya turunkan menjadi 500cc/0,5 liter sehari.
Dalam 8 hari saya periksakan lagi PSA saya, dan hasilnya turun menjadi 19,9.
Kemudian saya turunkan lagi dosisnya menjadi 250cc perhari. Dalam 3 bulan PSA saya tinggal 6,35. Enam bulan kemudian turun lagi menjadi 5,65 dan terakhir saya periksa pada 3 Desember 2009, PSA saya sangat normal diangka 3,23, ujarnya.

Tidak hanya prostat yang akhirnya teratasi.
Asam urat yang kerap mendera kakinya juga ikut teratasi.
Bahkan di usianya yang sekarang ini, Bachtiar masih mampu menyetir mobil hingga 6 jam.
Karenanya saya berpesan, bagi teman-teman dan adik-adik, konsumsilah Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) sejak dini.
Karena Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) mampu menjaga stamina tubuh dan membantu kita menjalani aktivitas sehari-hari.
 

Kanker di Tulang Belankang Sembuh


Testimoni Kanker / Tumor - Bioactives Morinda - Tahitian Noni

Benjolan Di Belakang Leher (Ibu Novi)

novi_benjolanSaya mempunyai benjolan dengan diameter sebesar kelereng di belakang leher. Namun karena pertumbuhannya lambat selama 7 tahun, saya tidak terlalu memperdulikannya. Perasaan minder muncul pada saat berenang, teman - teman menanyakan benjolan tersebut.

Setelah rutin mengonsumsi TNBB selama 8 bulan, suatu hari saya mulai merasakan nyeri pada benjolan di belakang leher jika sedang berbaring. Kaget sekali saya sewaktu melihat di cermin ternyata benjolan tersebut semakin membesar dengan diameter seukuran bola ping pong. Hal ini, membuat saya khawatir dan ketakutan. Lalu saya konsultasikan dengan dokter, Mba Nina (Ahli Nutrisi di TNI), dan juga Pak Rianto Kunto yang mempelajari dan membuat buku patent TNBB. Mereka menyarankan untuk menambah dosis konsumsi TNBB. Pada saat itu, saya yakin TNBB bisa menyelesaikan masalah benjolan tersebut. Dengan dosis 4 x 60ml setiap hari, sebanyak 2 botol TNBB saya habiskan dalam waktu 1 minggu. Ternyata benjolan tersebut beranak menjadi 2 dengan posisi berdempetan karena benjolan pertama tidak mempunyai mata. Ibaratnya jerawat, ada mata untuk bisa pecah. Benjolan tersebut makin terasa nyeri sekali.

novi_benjolan1novi_benjolan2

Hari berikutnya, saya mencoba untuk menambah lagi dosis konsumsi TNBB, dengan minum 1 gelas penuh (250ml) sekaligus. Tak disangka malam harinya (beberapa jam setelah mengonsumsi 250ml TNBB), saya merasakan basah pada kerah baju, Ternyata benjolan tersebut pecah, Darah yang keluar tak henti-henti membuat saya panik. Benjolan tersebut terus saya tekan tepinya pelan-pelan untuk mengeluarkan isinya, darah serta cairan putih seperti lemak keluar banyak sekali. Sudah pasti saya merasakan kesakitan luar biasa pada saat mengeluarkan isi benjolan tersebut.

novi_benjolan3novi_benjolan4

Itu semua saya lakukan sendiri pengobatannya! Lalu saya balut luka tersebut dengan kain kasa yang sudah dibasahi oleh TNBB. Saya sama sekali tidak ke dokter atau memakai salep dan obat-obatan kimia. Setiap hari, saya rutin menggantikain kasa di pagi dan sore hari. Setelah 3 minggu, lubang bekas pecahnya benjolan tersebut sudah tertutup rapat.


Alhamdulillah, saya senang sekali Allah SWT telah menunjukan kepada saya solusi masalah kesehatan yang saya alami melalui TNBB.

Kanker Darah - Leukemia


Testimoni Kanker / Tumor - Bioactives Morinda - Tahitian Noni

Myeloid Leukimia Acute - I Gusti Ngurah Suamba

igustingurahsuamba_myeloidleukimiaacute_1Tanggal 1 Januari 2011 tepatnya setahun yang lalu, saat bertugas di daerah Carribean - Belize, I Gusti Nurah Suamba yang berusia 34 tahun mengalami demam tinggi disertai dengan migren yang menyebabkan pendarahan di otak kiri. Dari hasil pemeriksaan lab, diketahui trombositnya turun sekitar 13 sehinnga langsung dirujuk ke ICU Miami Hospital. Dari hasil pemeriksaan diketahui ia menderita Myeloid Leukimia Acute dan harus menjalani kemoterapi secepatnya, tetapi kendala pada saat itu terjadi pendarahan di otak kiri dan harus segera di operasi.

Pasca operasi I Gusti malah lupa ingatan, namanya sendiripun ia lupa. Akhirnya tim DR dan keluarga memutuskan untuk dikirim pulang ke Bali-Indonesia dengan rujukan ke Prima Medika Hospital, saat itu kondisi trombositnya rendah. Sesampainya di Bali, tanggal 21 Januari 2011 langsung dilakukan operasi ke dua. Setelah di operasi, I Gusti Ngurah Suamba langsung menjalani kemoterapi selama 9 hari. Pada hari terakhir kemoterapi, 30 Januari 2011, ia mengalami drop, kejang dan pendarahan di kepala, nilai PLT nya 10 (kritis) normalnya 150- 450 sehingga harus kembail ke ICU. Ternyata terjadi lagi pendarahan di otak kiri, operasi kembali dilakukan. Diperlukan darah sebanyak 50 kantong untuk transfusi darah. Setelah transfusi, tanggak 1 Februari 2011 PLT nya bisa naik sampai 22. Tapi 2 hari kemudian tanggal 3 Februari 2011 turun lagi PLT nya hingga 12 dinyatakan koma di ICU.
igustingurahsuamba_myeloidleukimiaacute_2igustingurahsuamba_myeloidleukimiaacute_3

Setelah dipindahkan ke ruang perawatan pada tanggal 9 sampai 12 Februari 2011 nilai PLT nya bertahan di 16. Melihat kondisi yang tidak stabil, naik turun, tidak dapat menggerakan tubuh bagian kanan dan berbicara pelo, DR menyarankan transplantasi sumsum tulang belakang namun pihak keluarga tidak menyetujuinya.

Saat itulah TNBB mulai diperkenalkan oleh Ibu Monica. Awalnya hanya diberikan diberikan dosis perkenalan dengan takaran sendok makan. Dengan dosis perkenalan PLT empat naik menjadi 23 di tanggal 13 Februari 2011, namun kembali menjadi 16. Pada titik ini, masih diinfus dan transfuse trombosit 8 kantong. Dalam kondisi yang memprihatinkan saat itu, tanggal 15 Februari 2011, Jam 12 siang, Ibu Monica Diana dibantu Ibu Lili mulai memberikan Noni tiap 2 jam 100 ml atau kurang lebih 500 ml atau ½ liter perharinya. Setelah 3 hari mulai terlihat perubahan. PLT nya 104, pengunjung tidak perlu memakai masker, latihan berjalan, BAB lancar dan air seni bening karena sebelumnya berwarna keruh.

Yang paling membahagiakan tanggal 20 Februari 2011 nilai PLT 249, bersama istri sudah sampai berjalan ke ruang tunggu pasien dan sudah mulai belajar berbicara. Dokterpun tidak percaya dengan perkembangan ini, sehingga dokterpun mengecek ulang keesok harinya hingga dokter bertanya pada istrinya apa yang diberikan kepada IGN Suamba ? Setelah istrinya menjawab diberikan TNBB dan akhirnya dokterpun menyarankan untuk meneruskan mengonsumsi TNBB. Beberapa hari kemudian PLT nya menjadi 363 bahkan pernah sampai 400 setelah hari ke 17 minum TNBB, dan saat menjalani kemotrapi efek buruknya tidak dirasakan. Pada tanggal 9 Maret 2011 dokter menyatakan darah bapak I Gusti Ngurah Suamba normal dan sudah tidak terdektesi adanya sel kanker, karenanya tanggal 10 Maret 2011 Pak Suamba dinyatakan boleh pulang dan harus melakukan cek up yang dilakukan setiap bulannya hingga 5 tahun kedepan bebas kanker. Hampir setahun bapak I Gusti Ngurah Suamba mengenal TNBB serta kebesaran Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).

Kanker Payudara


Testimoni Kanker / Tumor - Bioactives Morinda - Tahitian Noni

Sembuh Dari Sakit Kanker Payudara - Siswati

siswati_kankerpayudaraPada bulan Februari 2011 seperti biasa saya melakukan pemeriksaan dan meyadari ada benjolan pada payudara sebelah kanan. Lalu saya pergi ke salah satu rumah sakit untuk ditindaklanjuti. Pada tanggal 4 Juli 2011 dilakukan USG dan Mamografi dan hasilnya adalah kista kompleks. Berdasarkan anjuran dokter, saya akhirnya mengambil keputusan untuk operasi.

Tanggal 20 Juli 2011 saya mendapatkan hasil laboratorium ternyata hasilnya Medullary Carcinoma Mammae. Dengan hasil yang didapat seperti itu saya langsung stres dan bingung. Dokter berusaha menenangkan hati saya dan menjelaskan bahwa Medullary Carcinoma Mammae adalah Cancer yang relatif aman karena batas-batasnya terlihat jelas dan Medullary Carcinoma Mammae itu jarang terjadi di Indonesia dan banyak terjadi di Jepang. Untuk jenis Medullary Carcinoma Mammae lebih lama penyebaran dibandingkan jenis kanker payudara lainnya. Apapun itu namanya saya harus tetap waspada.
Saya tahu TNBB karena sebelumnya suami saya sembuh dari syaraf kejepit karena minum TNBB. Dan akhirnya saya minum TNBB juga. Setiap 2 jam sekali 30 cc. Pada hari berikutnya setelah saya minum Noni terjadi mujizat yang luar biasa. Dari hasil laboratorium tidak ditemukan sel tumor dan Sel ganas lagi dan tidak dilanjutkan Imunohistokimia pada Estrogen/Progesteron Reseptor. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan berkat TNBB saya bebas dari penyakit kanker. Dan bukan itu saja, saya juga sembuh dari sakit Batu Empedu dan Pengapuran pada jantung yang sudah lama ada pada diri saya. Sehingga sampai hari ini, saya dan keluarga minum TNBB untuk pencegahan dari sakit dan menjaga kondisi tetap bugar. Setelah melalui proses yang sangat panjang akhirnya saya menjaga pola hidup dan mengubah pola makan, memperbanyak makan sayur dan buah. Yang sangat penting, saya kini menghindari makanan olahan dengan proses dibakar karena dapat memicu sel kanker serta olah raga teratur.

Thypus dan Tifoid


Sembuh dari Thypus / Demam Tifoid - Nadhifa Desi Wulansari

thypuswulansariSetelah Bapak Fatah mengalami kesembuhan dari penyakit jantung bocor, gula tinggi, dan ginjal setelah mengonsumsi TNBB selama 2 tahun dengan takaran 2 x 30CC, kini giliran sang buah hati, Nadhifa Desi Wulansari, yang merasakan manfaat kesehatan dari TNBB.

Setahun lalu, Nadhifa yang berusia 6.5 tahun ini, mengalami demam tinggi hingga menggigil. Khawatir dengan keadaan yang tidak kunjung membaik setelah mengonsumsi obat bebas, Ibu Nuraini (sang Ibunda) membawa Nadhifa ke rumah sakit untuk cek darah. Dari hasil cek darah, dokter menyatakan bahwa Nadhifa terkena typhus dan harus menjalani rawat inap.
Namun pada saat itu, ruang rawat inap di rumah sakit yang bersangkutan sedang penuh, sehingga sang Ibunda memutuskan untuk membawa Nadhifa pulang untuk menjalani perawatan di rumah.
Ketika sampai di rumah, Ibu Nuraini teringat akan produk TNBB dan langsung memberikan TNBB kepada Dhifa. Dengan konsumsi TNBB, 3 x 15cc, demamnya mulai turun dan buang air besarnya berwarna hitam setelah 2x pemakaian.
Setelah selama lima hari mengkonsumsi Tahitian Noni, Dhifa segar kembali dan sembuh total. Buang air besarnya juga sudah normal alias tidak hitam.